SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI DINAS PEMUDA OLAHRAGA KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KAB. TANJUNG JABUNG BARAT

DAYA TARIK WISATA

WISATA ALAM HUTAN MANGROVE

 
 

Sektor pariwisata pada saat ini menjadi harapan bagi banyak Negara termasuk Indonesia sebagai sektor yang dapat diandalkan dalam pembangunan ekonomi.

          Masalah kerusakan sumberdaya alam dan lingkungan pada saat ini sangat menonjol dan menjadi isu internasional yang mendapat perhatian khusus. Di sisi lain, justru kepariwisataan alam mengalami perkembangan yang meningkat dan signifikan. Kepariwisataan alam kemudian berkembang ke arah pola wisata ekologis yang dikenal dengan istilah ekowisata (ecotourism) dan wisata minat khusus (alternative tourism). wisata alam sangat berperan dalam menjaga keberadaan dan kelestarian obyek dan daya tarik wisata (ODTW) alam pada khususnya dan kawasan hutan pada umumnya. (Fandeli dan Mukhlison, 2000 dalam Gunarto, 2004)

          Kabupaten Tanjab Barat dengan luas wilayah daratan kira2 5.503,5 Km2 sebagian besar merupakan kawasan hutan.

Sekilas memang Mangrove itu tidak menarik untuk dipandang selain berlumpur dan berawa-rawa namun apa yang terjadi jika dikelola dengan baik sebagai Ekologi wisata  selain menjadi Laboratorium Alam Terbesar tentunya akan tetap menjaga ekosistem habitat satwa liar seperti burung, hewan-hewan reptil dan tentunya ikan dan udang

 jenis tumbuhan yang menyusun hutan mangrove di pangkal babu, yaitu :api-api (Avicennia sp.),

Bakau (Rhizophora sp.), Pidada (Sonneratia sp.), Tancang (Bruguiera sp.), Mentigi (Ceriops sp.), Teruntum (Lumnitzera sp.), Buta-buta (Excoecaria sp.), Nyirih (Xylocarpus sp.), Perpat kecil (Aegiceros sp.), Perpat (Scyphyphora sp.) dan Nipah (Nypa sp.) dan lain-lain.

Untuk itu pengelolaan 200 hektare Hutan Mangrove di Tungkal Babu, Tanjab Barat, dijadikan Ekologi Wisata Hutan Mangrove.

Objek wisata ini merupakan pantai pasir putih yang begitu indah, dengan panorama yang eksotis karena berhadapan langsung dengan Laut cina Selatan. Jarak tempuh dari pusat kota ke pangkal bambu lebih kurang 40 menit dengan menggunakan perahu motor.